” nama kamu siapa?” tanya pak Jony
“Siti pak” jawabku kalem, mencoba menahan perasaanku, dan mencoba bersantunria di depan calon majikanku.
” umur kamu berapa siti?” tanya Bu sandra, istri pak sony.
” saya 45 Bu, dan anak saya 16th” jawabku sambil menunjuk ke arah santi
” ok siti…mulai hari ini, kamu kerja disini dengan anakmu,beresin rumah dan setrika,dan yg paling penting, kita sering kedatangan tamu, yaitu teman2 kerja kita atau temen angga anak aku yg kuliah di bandung, jadi aku minta perhatikan kebutuhan tamu ya?” jelas bu sandra
Minggu awal aku bekerja dengan santi tak ada masalah apapun mereka memperlakukan aku dengan baik. Tapi…sore ini berbeda denagn sore kemarin, suasana rumah agak sepi, mungkin karena Bu Sanrda lagi arisan, dan mas Angga lagi latihan basket, sementara santi di lantai 3 sedang setrika.
Sementara aku sendiri lagi sibuk di dapur menyiapkan makanan malam, namun aku tiba2 dikejutkan oleh teriakan pak Jony.
” siti……..!!!!!!!!” panggilnya
” Iya pak…ada apa pak?” tanyaku gugup
” Tolong bawakan air hangat ya, dan basuh kakiku…barusan terkilir” perintahnya
” iya pak…saya siapkan segera” jawabku, sambil berlari ke arah dapur, dan segera menyiapkan air panas, yg kemudian aku bawa ke ruang tenggah, dan mulai membasuh kaki kiri pak Sony, aku duduk bersimpuh di hadapan nya sambil menngompres kaki pak sony dengan handuk kecil.
” siti…susu kamu kelihatan” kata pak sony, aku kaget bukan main dan segera menutupi, mungkin karena posisi pak sony yg lebih tinggi duduk di kursi dan aku bersimpuh di lantai membuat dia begitu easy melirik bagian dadaku.
” G usah ditutupin, biarin aja aku pingin menikmatinya,toh susumu bagus” katanya , sambil kaki kanannya mulai bergerak menyusuri pahaku.
aku tak kuasa menolak, hanya dengan cara merapatkan pahaku agar pak sony tak bisa apa2.
” buka…siti…G usah kamu malu ya…g ada orang luar yg tau kok ” katanya, sambil berusaha menyusupkan kakinya di pahaku,sialnya juga hari ini aku pakai rok, jadi begitu mudah pak sony menyingkap rokku.
aku diam saja, sambil terus mengurut kaki pak sony dengan handuk hangat, sementara pak sony berusaha menyusupkan kaki di antara pahaku.
” buka saja siti…biar aku bisa bebas ya…” ujarnya
” jangan pak…” jawabku
” kenapa? kamu takut?…toh kamu butuh kan?” timpalnya
” saya takut pak…nanti ketahuan ibu” jawabku
” ayolah…ibu g ada baru balik nanti malam jam 9…percaya sama aku” yakinnya
Aku mulai berani membuka pahaku, dan pak sony dengan bebas mengelus pahaku dengan kakinya, dan mencoba mengelus elus memekku dengan kakinya pula.
” aahhh…pak …sudah pak…” aku mendesah menahan nafsuku
Pak sony bangkit dari duduknya, dan meraih tanganku, memintaku duduk di sofa , kemudian dengan garangnya dia menciumiku,melepas semua pakaianku, aku bagai kan terbang di buatnya, semakin kasar pak Sony memperlakukan aku, semakin nikmat rasanya.
” Siti kasih memek kamu…aku pengent jilatin…ayo sayang” pintanya
” jagan pak…saya malu” ujarku walau sebenarnya aku ingin sekali
” ayolah sayang…g usah malu…” jawabnya sambil membalikan posisiku yang semula di pangkuannya kini berubah di atas kepalanya.
Aku mengangkangi kepala pak sony, pak sony sendiri terlentang di sofa, posisiku seperti sedang berjongkok di buka pak sony.
Pak sony menjilati memekku, sambil menusuk nusukkan jarinya ke memekku.
” oooohhhh….pak…enak pak…enak sekali pak” aku ngoceh g karuan, pak sony semakin kasar, semakin garang, clit ku di sedot2nya,aku menekan dalam dalam memekku ke muka pak sony
” ayo pak…terusin pak…jilat…jilat terus memek saya pak”
” ooo…siti…memek kamu nikmat sekali…aku ingin masuk rasanya ke memek kamu” ujar nya semakin dalam dia menempelkan mukanya
” pak….lihat pak…memek saya…merahkan?…ayo jilatin etrus pak” ujarku tak malu lagi sambil membuka lebar memekku dengan kedua tanganku, berharap pak sony bisa memasukkan seluruh lidahnya ke lubang memeku.
” iya siti…memek kamu merah sekali…aaahhh”
LAlu pak sonypun menuntunku kami menuju ke sofa yg lebih besar, aku merebahkan diriku, dan pak sony pun tanpa banyak kata merjang memekku dengan kontolnya.
” ooooohhhh…siti….enak …enak sayang aaaahhh” pak sony ngoceh sendiri
“
” siti…sini sayang…jilat kontol aku ya” katanya sambil memegang kontolnya, aku merubah posisiku, dengan sedikit membungkukkan badanku agar aku bisa mengulum kontol pak sony.
Posisi kami 69, aku semakin liar, di buatnya mana kala pak sony,menjelajahi pantatku dengan lidahnya.
” siti …oooohhhh….iya sayang…terusin kocok sayanng…emut…sayang…” pak sony ngoceh g karuan.
” iya begitu siti….masukkan semua kontol aku…oooohhh”
Pak sony bangkit dan memintaku menelungkup di sofa, kemudian dengan kasarnya dia menghentakkan kontolnya ke memekku
” aaaahhhh…..enak pak…oh ya…oh yachh…terusin pak….” aku ikutan gila di landa nafsu
” ooohhh…siti…memek lo rasanya enak sekali”
kami berdua memacu nafsu seakan2 berlomba mendaki gunung semeru yang tinggi, keringat membanjiri tubuh kami berdua. pak sony melompat mana kala Hp dia berdering.
” iya ma bentar bapak jemput ya” katanya, rupanya Nyonya tlp minta agar dijemput.
Pagi yang cerah, semua isi rumah sudah pada bangun dan sibuk dengan diri mereka masing2, begitu juga aku, yang bangun dari jam 4 pagi buat nyiapin sarapan keluarga pak sonny.Sementara itu santi membereskan kamar mas Agung anak pak sonny.
“Siti…….!!!!!” Teriak nyonya mngejutkan aku, aku segera berlari menemi nyonya.
” bangun kan bapak ya…sudah siang, entar telat dia” ujarnya. Aku segera berlari kelantai atas, mengetuk kamar pak Sony namun tidak di buka, maka aku beranikan diri membukanya, dan akumelihat pak sony sedang berbaring hanya mengenakan celana dalam saja, kelihatan sekali kontol yang kemarin mengentotku sedang mengmbung.
” pak bangun pak…nanti kesiangan” kataku lirih. Pak sony bangun tapi segera meraih tubuhku dan menghempaskan nya di kasur.
Aku kelabakan aku coba melawan, dengan berontak sekuat tenagaku, tapi pak sony begitu kuatnya, membuat aku tak berkutik dibuatnya.
” pak jangan pak…ada nyonya di bawah, nanti nyonya marah pak” kataku ketakutan.
Pak sony tak peduli ucapanku dia terus menciumiku, memancing gairahku.
” siti g usah nolah ah…kemarin lo bikin kontol bapak konak sampai semalem ibu minta g bapak kasih” katanya
” iya pak…tapi di bawah ada ibu…nanti saya bisa di pecat pak” kataku.
” gpp kok …kalo bapak suka sama kamu layani saja siti…g usah takut ibu g akan pecat kamu kok” tiba2 saja nyonya berdiri di pintu kamar, aku melompat turun dari ranjang, sambil menagis meminta maaf.
” ampun bu…maafkan saya…jangan pecat saya bu” hibaku
” loh…ibukan sudah bilang gpp…g ada yang pecat kamu kok” ujarnya lagi
” iya siti…semalam bapak sudah bilang sama ibu kok” kata pak sony yg semakin membuat aku bingung tak karuan.
” sekarang saja santi…anak kamu…lagi berdua dengan agung” ucapan nyonya mengaget kan aku.
” siti…di rumah ini kami tidak punya banyak peraturan dan undang2 jadi kalo kamu mau lakukan saja, dengan satu catatan kamu harus mau juga melakukan perintah dan kemauan kami” kata nyonya lagi yang semakin membuat aku tak mengerti.
” begini siti…mulai hari ini…aku mau tiap harinya kamu g boleh pake celana dalam, kalo baju terserah, aku hanya minta kamu g pake celana dalem, dan g boleh pake celana pendek, pokoknya harus pakai rok..ngerti?” tanya pak sony
aku diam membisu karena tidak paham dengan ucapannya.
Sore hari pak sony menelpon, dia bilang kalo bakal ada 2 tamu yang akan datang, maka dia meninta aku untuk melayani tamunya dengan baik. Tak sbebrapa lama pak sony datang berserta teman sekantornya.
” siti…tolong bikinin juice ya…” kata pak sony., 15 menit kemudian aku muncul membawa nampan berisikan tiga gelas juice.
ketika aku membungkukkan badan untuk menaruh minuman di meja, pak sony yang berdiri dibelakangku meraba pantatku.
” aduh siti…kan sudah dibilang jangan pake celana dalam ..gimana sih” katanya lagi, spontan mukaku memerah mendengar ucapan pak sony.
” ayo sana lepas….dan bawain asbak juga ya” katanya, aku menuju dapur mencari asbak, sambil buru2 melepas celana dalamku dan melemparnya ke kamar mandi.
Ketika aku sampai di ruang tamu, pak sony menahan tanganku ketika aku mengambil asbak dari nampan di tanganku.
Pak sony meraba selakanganku, dan mengelus2nya. Aku melihat teman pak sony tersenyum kearahku.
” coba pak hen…raba masih kenceng loh” kata pak sony ketemennya sambil mendorongku agar maju mendekati temannya.
aku yang masih berdiri dengan nampan ditangan tak bisa berbuat apa2, ketika tangan teman pak sony meraba raba pahaku.
” buka dikit donk kakinya…biar enakkan” katanya memerintahku, aku melebarkan kakiku sedikit, sementara itu tangan pak Hendra terus mengelus pahaku, semakin lama elusan itu semakin mendekati memekku, aku sudah mulai dijalari hawa panas.
” hhhhmmmm….bener2 kenceng pak son pahanya…memeknya sudah hampir basah” kata pak Hendra.
” pak alex..sini elus paha dia pak masih kenceng beneran loh” kata hendra sambil mengelus elus selakanganku, kemudian pak sony menarik rokku keatas, menyelipkan unjung rokku diantara ikatan, pinggangku.
pak sony mengelus bokongku dari belakang, dan memainkan jari2nya di sela2 anusku, aku memejamkan mataku menikmati permainan ketiga laki2 itu.
” aaahhhh…..aaaahhhh….” aku mendesah ketika aku merasakan tangan pak hendra menusuk2 memekku.
” siti…naikin kaki lo di meja sini yah…yg kanan aja” kata pak alex, aku menuruti saja, aku menaikkan kakiku di atas meja, yang dimana posisi seperti ini semakin membuat mereka lebih leluasa menikmati memekku.sementara tanganku gemetar mencoba menahan nampan yang masih di tanganku, tak seorangpun dari mereka memberi aku kesempatan untuk menaruh nampan di meja.
” oooohhhh pak….aaaaahhhh…..aaaahhhh” aku mendesah ketika jari pak alex dan jari pak hendra bersamaan mengocok memekku. Tubuhku gemetar hebat tak mampu menahan desakan nafsuku.
” aduh pak…aaaahhh…saya ke…ke..keluu..keluar aaahhhkk” aku teriak kakiku gemetar nampan ditanganku terjatuh, dan tubuhku terasa lunglai, pak sony mencoba menangkap tubuhku sebelum terjatuh.
Ketiga laki2 tersebut tersenyum melihat aku gemetar menahan orgasmeku yang dasyat.pak hendra menjilati jarinya yg bash oleh cairanku.
” sudah siti sana…terusin kerjaanmu” kata pak sony aku mencoba melangkah dengan kaki yang masih gemetar.
sesampainya di dapur mas agung tersenyum melihatku, aku tersipu malu di buatnya rupanya mas agung dari tadi di dapur memperhatikan kami.
” bi…penaarn loh ama memeknya” kata mas agung sambil mencubit bokongku.aku tersenyum melihat ke arahnya.
” kapan2 aja ya mas agung…” kataku
bersambung ke babk berikutnya.
” umur kamu berapa siti?” tanya Bu sandra, istri pak sony.
” saya 45 Bu, dan anak saya 16th” jawabku sambil menunjuk ke arah santi
” ok siti…mulai hari ini, kamu kerja disini dengan anakmu,beresin rumah dan setrika,dan yg paling penting, kita sering kedatangan tamu, yaitu teman2 kerja kita atau temen angga anak aku yg kuliah di bandung, jadi aku minta perhatikan kebutuhan tamu ya?” jelas bu sandra
Minggu awal aku bekerja dengan santi tak ada masalah apapun mereka memperlakukan aku dengan baik. Tapi…sore ini berbeda denagn sore kemarin, suasana rumah agak sepi, mungkin karena Bu Sanrda lagi arisan, dan mas Angga lagi latihan basket, sementara santi di lantai 3 sedang setrika.
Sementara aku sendiri lagi sibuk di dapur menyiapkan makanan malam, namun aku tiba2 dikejutkan oleh teriakan pak Jony.
” siti……..!!!!!!!!” panggilnya
” Iya pak…ada apa pak?” tanyaku gugup
” Tolong bawakan air hangat ya, dan basuh kakiku…barusan terkilir” perintahnya
” iya pak…saya siapkan segera” jawabku, sambil berlari ke arah dapur, dan segera menyiapkan air panas, yg kemudian aku bawa ke ruang tenggah, dan mulai membasuh kaki kiri pak Sony, aku duduk bersimpuh di hadapan nya sambil menngompres kaki pak sony dengan handuk kecil.
” siti…susu kamu kelihatan” kata pak sony, aku kaget bukan main dan segera menutupi, mungkin karena posisi pak sony yg lebih tinggi duduk di kursi dan aku bersimpuh di lantai membuat dia begitu easy melirik bagian dadaku.
” G usah ditutupin, biarin aja aku pingin menikmatinya,toh susumu bagus” katanya , sambil kaki kanannya mulai bergerak menyusuri pahaku.
aku tak kuasa menolak, hanya dengan cara merapatkan pahaku agar pak sony tak bisa apa2.
” buka…siti…G usah kamu malu ya…g ada orang luar yg tau kok ” katanya, sambil berusaha menyusupkan kakinya di pahaku,sialnya juga hari ini aku pakai rok, jadi begitu mudah pak sony menyingkap rokku.
aku diam saja, sambil terus mengurut kaki pak sony dengan handuk hangat, sementara pak sony berusaha menyusupkan kaki di antara pahaku.
” buka saja siti…biar aku bisa bebas ya…” ujarnya
” jangan pak…” jawabku
” kenapa? kamu takut?…toh kamu butuh kan?” timpalnya
” saya takut pak…nanti ketahuan ibu” jawabku
” ayolah…ibu g ada baru balik nanti malam jam 9…percaya sama aku” yakinnya
Aku mulai berani membuka pahaku, dan pak sony dengan bebas mengelus pahaku dengan kakinya, dan mencoba mengelus elus memekku dengan kakinya pula.
” aahhh…pak …sudah pak…” aku mendesah menahan nafsuku
Pak sony bangkit dari duduknya, dan meraih tanganku, memintaku duduk di sofa , kemudian dengan garangnya dia menciumiku,melepas semua pakaianku, aku bagai kan terbang di buatnya, semakin kasar pak Sony memperlakukan aku, semakin nikmat rasanya.
” Siti kasih memek kamu…aku pengent jilatin…ayo sayang” pintanya
” jagan pak…saya malu” ujarku walau sebenarnya aku ingin sekali
” ayolah sayang…g usah malu…” jawabnya sambil membalikan posisiku yang semula di pangkuannya kini berubah di atas kepalanya.
Aku mengangkangi kepala pak sony, pak sony sendiri terlentang di sofa, posisiku seperti sedang berjongkok di buka pak sony.
Pak sony menjilati memekku, sambil menusuk nusukkan jarinya ke memekku.
” oooohhhh….pak…enak pak…enak sekali pak” aku ngoceh g karuan, pak sony semakin kasar, semakin garang, clit ku di sedot2nya,aku menekan dalam dalam memekku ke muka pak sony
” ayo pak…terusin pak…jilat…jilat terus memek saya pak”
” ooo…siti…memek kamu nikmat sekali…aku ingin masuk rasanya ke memek kamu” ujar nya semakin dalam dia menempelkan mukanya
” pak….lihat pak…memek saya…merahkan?…ayo jilatin etrus pak” ujarku tak malu lagi sambil membuka lebar memekku dengan kedua tanganku, berharap pak sony bisa memasukkan seluruh lidahnya ke lubang memeku.
” iya siti…memek kamu merah sekali…aaahhh”
LAlu pak sonypun menuntunku kami menuju ke sofa yg lebih besar, aku merebahkan diriku, dan pak sony pun tanpa banyak kata merjang memekku dengan kontolnya.
” ooooohhhh…siti….enak …enak sayang aaaahhh” pak sony ngoceh sendiri
“
” siti…sini sayang…jilat kontol aku ya” katanya sambil memegang kontolnya, aku merubah posisiku, dengan sedikit membungkukkan badanku agar aku bisa mengulum kontol pak sony.
Posisi kami 69, aku semakin liar, di buatnya mana kala pak sony,menjelajahi pantatku dengan lidahnya.
” siti …oooohhhh….iya sayang…terusin kocok sayanng…emut…sayang…” pak sony ngoceh g karuan.
” iya begitu siti….masukkan semua kontol aku…oooohhh”
Pak sony bangkit dan memintaku menelungkup di sofa, kemudian dengan kasarnya dia menghentakkan kontolnya ke memekku
” aaaahhhh…..enak pak…oh ya…oh yachh…terusin pak….” aku ikutan gila di landa nafsu
” ooohhh…siti…memek lo rasanya enak sekali”
kami berdua memacu nafsu seakan2 berlomba mendaki gunung semeru yang tinggi, keringat membanjiri tubuh kami berdua. pak sony melompat mana kala Hp dia berdering.
” iya ma bentar bapak jemput ya” katanya, rupanya Nyonya tlp minta agar dijemput.
Pagi yang cerah, semua isi rumah sudah pada bangun dan sibuk dengan diri mereka masing2, begitu juga aku, yang bangun dari jam 4 pagi buat nyiapin sarapan keluarga pak sonny.Sementara itu santi membereskan kamar mas Agung anak pak sonny.
“Siti…….!!!!!” Teriak nyonya mngejutkan aku, aku segera berlari menemi nyonya.
” bangun kan bapak ya…sudah siang, entar telat dia” ujarnya. Aku segera berlari kelantai atas, mengetuk kamar pak Sony namun tidak di buka, maka aku beranikan diri membukanya, dan akumelihat pak sony sedang berbaring hanya mengenakan celana dalam saja, kelihatan sekali kontol yang kemarin mengentotku sedang mengmbung.
” pak bangun pak…nanti kesiangan” kataku lirih. Pak sony bangun tapi segera meraih tubuhku dan menghempaskan nya di kasur.
Aku kelabakan aku coba melawan, dengan berontak sekuat tenagaku, tapi pak sony begitu kuatnya, membuat aku tak berkutik dibuatnya.
” pak jangan pak…ada nyonya di bawah, nanti nyonya marah pak” kataku ketakutan.
Pak sony tak peduli ucapanku dia terus menciumiku, memancing gairahku.
” siti g usah nolah ah…kemarin lo bikin kontol bapak konak sampai semalem ibu minta g bapak kasih” katanya
” iya pak…tapi di bawah ada ibu…nanti saya bisa di pecat pak” kataku.
” gpp kok …kalo bapak suka sama kamu layani saja siti…g usah takut ibu g akan pecat kamu kok” tiba2 saja nyonya berdiri di pintu kamar, aku melompat turun dari ranjang, sambil menagis meminta maaf.
” ampun bu…maafkan saya…jangan pecat saya bu” hibaku
” loh…ibukan sudah bilang gpp…g ada yang pecat kamu kok” ujarnya lagi
” iya siti…semalam bapak sudah bilang sama ibu kok” kata pak sony yg semakin membuat aku bingung tak karuan.
” sekarang saja santi…anak kamu…lagi berdua dengan agung” ucapan nyonya mengaget kan aku.
” siti…di rumah ini kami tidak punya banyak peraturan dan undang2 jadi kalo kamu mau lakukan saja, dengan satu catatan kamu harus mau juga melakukan perintah dan kemauan kami” kata nyonya lagi yang semakin membuat aku tak mengerti.
” begini siti…mulai hari ini…aku mau tiap harinya kamu g boleh pake celana dalam, kalo baju terserah, aku hanya minta kamu g pake celana dalem, dan g boleh pake celana pendek, pokoknya harus pakai rok..ngerti?” tanya pak sony
aku diam membisu karena tidak paham dengan ucapannya.
Sore hari pak sony menelpon, dia bilang kalo bakal ada 2 tamu yang akan datang, maka dia meninta aku untuk melayani tamunya dengan baik. Tak sbebrapa lama pak sony datang berserta teman sekantornya.
” siti…tolong bikinin juice ya…” kata pak sony., 15 menit kemudian aku muncul membawa nampan berisikan tiga gelas juice.
ketika aku membungkukkan badan untuk menaruh minuman di meja, pak sony yang berdiri dibelakangku meraba pantatku.
” aduh siti…kan sudah dibilang jangan pake celana dalam ..gimana sih” katanya lagi, spontan mukaku memerah mendengar ucapan pak sony.
” ayo sana lepas….dan bawain asbak juga ya” katanya, aku menuju dapur mencari asbak, sambil buru2 melepas celana dalamku dan melemparnya ke kamar mandi.
Ketika aku sampai di ruang tamu, pak sony menahan tanganku ketika aku mengambil asbak dari nampan di tanganku.
Pak sony meraba selakanganku, dan mengelus2nya. Aku melihat teman pak sony tersenyum kearahku.
” coba pak hen…raba masih kenceng loh” kata pak sony ketemennya sambil mendorongku agar maju mendekati temannya.
aku yang masih berdiri dengan nampan ditangan tak bisa berbuat apa2, ketika tangan teman pak sony meraba raba pahaku.
” buka dikit donk kakinya…biar enakkan” katanya memerintahku, aku melebarkan kakiku sedikit, sementara itu tangan pak Hendra terus mengelus pahaku, semakin lama elusan itu semakin mendekati memekku, aku sudah mulai dijalari hawa panas.
” hhhhmmmm….bener2 kenceng pak son pahanya…memeknya sudah hampir basah” kata pak Hendra.
” pak alex..sini elus paha dia pak masih kenceng beneran loh” kata hendra sambil mengelus elus selakanganku, kemudian pak sony menarik rokku keatas, menyelipkan unjung rokku diantara ikatan, pinggangku.
pak sony mengelus bokongku dari belakang, dan memainkan jari2nya di sela2 anusku, aku memejamkan mataku menikmati permainan ketiga laki2 itu.
” aaahhhh…..aaaahhhh….” aku mendesah ketika aku merasakan tangan pak hendra menusuk2 memekku.
” siti…naikin kaki lo di meja sini yah…yg kanan aja” kata pak alex, aku menuruti saja, aku menaikkan kakiku di atas meja, yang dimana posisi seperti ini semakin membuat mereka lebih leluasa menikmati memekku.sementara tanganku gemetar mencoba menahan nampan yang masih di tanganku, tak seorangpun dari mereka memberi aku kesempatan untuk menaruh nampan di meja.
” oooohhhh pak….aaaaahhhh…..aaaahhhh” aku mendesah ketika jari pak alex dan jari pak hendra bersamaan mengocok memekku. Tubuhku gemetar hebat tak mampu menahan desakan nafsuku.
” aduh pak…aaaahhh…saya ke…ke..keluu..keluar aaahhhkk” aku teriak kakiku gemetar nampan ditanganku terjatuh, dan tubuhku terasa lunglai, pak sony mencoba menangkap tubuhku sebelum terjatuh.
Ketiga laki2 tersebut tersenyum melihat aku gemetar menahan orgasmeku yang dasyat.pak hendra menjilati jarinya yg bash oleh cairanku.
” sudah siti sana…terusin kerjaanmu” kata pak sony aku mencoba melangkah dengan kaki yang masih gemetar.
sesampainya di dapur mas agung tersenyum melihatku, aku tersipu malu di buatnya rupanya mas agung dari tadi di dapur memperhatikan kami.
” bi…penaarn loh ama memeknya” kata mas agung sambil mencubit bokongku.aku tersenyum melihat ke arahnya.
” kapan2 aja ya mas agung…” kataku
bersambung ke babk berikutnya.